Sunday, May 8, 2016

FAKTOR PEMBENTUK JERAM




 Setiap sungai memiliki berbagai macam jeram dengan susunan yang berbeda sebagai karakteristik sungai itu sendiri. Ada sungai yang memiliki arus deras, ada juga yang tenang. Ada yang memiliki air terjun ada juga yang tidak dst. Tidak hanya jeram saja, arah aliran sungai juga dapat berubah – ubah dalam kurun waktu tertentu. Penyebab terbentuknya jeram yang berbeda – beda dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut : 


FAKTOR PEMBENTUK JERAM

1.   Volume Air

Menunjukkan ukuran jumlah air yang melewati satu titik tertentu di sungai dalam satuan waktu tertentu. Ukurannya cfs ( cubiq feets per second ). Data mengenai volume air penting untuk diketahui untuk mempertimbangkan apakah sungai itu bisa kita arungi atau tidak serta besarnya resiko pengarungan kita. Besarnya volume air sungai tergantung daerah aliran sungai yang dialirinya dan juga jumlah curah yang turun pada daerah aliran sungai tersebut. Umumnya, jika volume air meningkat maka akan berbanding lurus dengan tingkat kesulitannya, begitu juga sebaliknya. Ukuran volume air dapat dianggap sebagai tinggi air dan kekuatan aliran sungai.

2.     Tingkat Kemiringan atau Kecuraman

       Biasanya disebut juga dengan gradien yaitu menunjukan rata-rata penurunan dalam suatu jarak tertentu. Setiap sungai pada jarak tertentu mempunyai tingkat kecuraman yang berbeda, gradien dapat dihitung dari peta topografi. Besarnya dinyatakan dala m/km. Umumnya gradien sungai untuk kegiatan arung jeram berkisar antara 10 – 20 m/km. Sungai dengan tingkat kecuraman lebih kecil dari 10 m/km biasanya memiliki aliran lambat dan mudah untuk dilalui, sebaliknya jika kecuraman mencapai 20 m/km atau lebih biasanya arusnya cepat, berbahaya serta sulit dilalui.

3.  Tonjolan dasar sungai (Roughness)

Letak batuan atau tonjolan didasar sungai yang tidak beraturan mengakibatkan turbulensi aliran sungai. Semakin tidak beraturan letak batu didasar sungai semakin besar pusaran airnya. Terjadinya sebuah jeram sangat ditentukan oleh bentuk dan ukuran serta tata letak dari batuan yang berada dibawah permukaan air sungai.

4.  Penyempitan lebar penampang sungai (Constriction)

Penampang sungai tidak selalu sama lebarnya. Semakin sempit penampang sungai, semakin deras arusnya. Biasanya setelah penyempitan maka akan terbentuk ombak beruntun.

No comments:

Post a Comment