Monday, March 7, 2016

MENANGANI DAN MENCEGAH AMS




            Altitude mountain sickness (AMS) merupakan penyakit yang tidak dapat dihindari karena penyakit ini berhubungan dengan keadaan atmosfir di ketinggian. Tidak sedikit pendaki yang terkadang mengabaikan penyakit ini, meskipun penyakit ini dapat mengakibatkan kematian. Pendaki yang mulai terserang gejala – gejala penyakit AMS biasanya beranggapan mereka hanya kelelahan dan butuh waktu untuk istirahat sebentar saja. Memang dengan kita beristirahat kita dapat mengisi kembali tenaga kita sembari menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Tetapi hal ini kurang efisien karena ketika kita melanjutkan perjalanan ke tempat yang lebih tinggi gejala – gejala tersebut akan muncul kembali karena kita hanya beradaptasi sebentar saja. Bahkan kita berpotensi terserang gejala – gejala yang lebih parah lagi. Penanganan yang paling efisien ketika terserang altitude mountain sickness adalah dengan mengurangi ketinggian tempat kita berada. Ada juga beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani gejala – gejala AMS, diantaranya adalah sebagai berikut.

MENANGANGI PENYAKIT AMS


1. Mengkonsumsi obat – obatan


Acetazolamide (Diamox ®) dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan altitude mountain sickness (AMS). Ada bukti yang baik untuk efektivitasnya, Asetazolamide mempercepat tingkatan kita untuk beradaptasi dengan kondisi (aklimatisasi) tetapi tidak menutupi gejala AMS. Asetazolamide tidak melindungi terhadap memburuknya AMS dengan terus mendaki ke atas (pendakian). Kita tidak bisa membeli acetazolamide dari ahli kimia. Kita akan memerlukan resep dari dokter. Dosis biasa acetazolamide untuk pencegahan adalah 125 mg dua kali sehari. Ada beberapa bukti bahwa steroiddeksametason, dapat digunakan untuk mencegah AMS. Namun, hal ini tidak direkomendasikan untuk penggunaan rutin dalam perjalanan ke dataran tinggi. Tidak ada bukti yang dapat diandalkan untuk setiap obat lain (termasuk gingko biloba) saat ini. Di beberapa bagian Amerika Selatan wisatawan ke dataran tinggi dapat ditawarkan daun koka. Ini dapat digunakan untuk membuat teh atau daun dapat dikunyah. Ini dikenal untuk bertindak sebagai stimulan ringan tetapi tidak ada bukti mereka membantu mencegah AMS

2. Tidak menambah ketinggian


Beristirahat dengan tidak menambah ketinggian dan beradaptasi yang cukup akan sangat membantu ketika kita mengalami gejala ringan. Bersabarlah sampai kondisi kita benar – benar pulih untuk melanjutkan perjalanan. Sangat disarankan menjaga cairan tubuh tercukupi atatu terhidrasi dengan baik karena penyakit AMS berpotensi menguras cairan tubuh kita. Apabila kondisi kita memburuk meskipun kita tidak lagi menambah ketinggian kita hal yang harus dilakukan adalah  dengan beristirahat di tempat yang lebih rendah lagi agar tubuh lebih mudah beradaptasi.

3. Turun Secepat Mungkin


Apabila gejala yang kita derita semakin parah, obat – obatan pun tidak akan membantu banyak. Satu – satunya cara yang harus kita lakukan adalah turun secepat mungkin. Hal ini sangat membantu tubuh kita agar dapat beradaptasi kembali dengan lingkungan yang ada. Dengan melakukan hal ini gejala – gejala yang timbul perlahan akan berkurang tetapi bukan berarti kita turun langsung sembuh. Kita tetap perlu beristirahat meskipun sudah turun dan tidak melanjutkan pendakian.


Altitude mountain sickness memang tidak dapat dihindari tetapi bukan berarti kita tidak bisa mencegah penyakit ini. Pencegahan sangatlah dianjurkan karena kita tidak perlu bersusah payah untuk melakukan penanganan dan mempertaruhkan keselamatan kita. Ada beberapa pencegahan yang dapat kita lakukan, diantaranya adalah :

CARA MENCEGAH AMS


1.    Pendakian Bertahap (Step by step)


Pendakita bertahap maksudnya adalah kita beristirahat yang cukup di suatu ketinggian ketika melakukan pendakian untuk beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini sangat dianjurkan meskipun kita merasa bahwa tubuh kita masih bisa melanjutkan pendakian yang lebih tinggi lagi. Karena ketahanan setiap tubuh orang berbeda jadi kita tidak tahu pada ketinggian berapa kita akan terserang gejala – gejala penyakit AMS.

2.    Metode Climb High Sleep Low


Yang dimaksud dengan climb high sleep low adalah kita melakukan pendakian sampai ketinggian tertentu dan tidur pada ketinggian yang lebih rendah. Dengan melakukan hal ini kita dapat beradaptasi pada tempat yang tinggi dan tidur lebih berkualitas karena kita sudah terbiasa dengan kondisi lingkungan yang lebih rendah.


Altitude mountain sickness dapat memebahayakan keselamatan kita ketika melakukan pendakian. Oleh karena itu mendakilah dengan aman, jangan memaksakan diri ataupun terlalu percaya diri kuat melanjutkan pendakian. Dan juga jangan ragu – ragu untuk menunda atau membatalkan pendakian bila terserang penyakit ini karena yang menjadi taruhannya adalah nyawa kita.

CARA MENDAKI DENGAN AMAN


Berikut ini adalah rekomendasi atau saran agar pendakian yang kita lakukan aman yang juga dapat membantu kita untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitar.

  • Jika memungkinkan, menghabiskan setidaknya satu malam disebuah “intermediate” ketinggian dibawah 3000 meter.
  • Diatas 3000 meter, tingkatkan tidur di ketinggian anda dengan mendaki hanya 300 – 500 meter setiap harinya.
  • Diatas 3000 meter, mengambil hari libur untuk setiap 1000 meter dari elevasi yang diperoleh (yaitu menghabiskan malam kedua pada ketinggian yang sama).

Rekomendasi diatas tidak dapat kita jadikan sebagai acuan utama untuk melakukan suatu pendakian denga aman karena ketahanan tubuh setiap orang berbeda. Hal yang terpenting yang dapat digunakan sebagai acuan utama melakukan suatu pendakian dengan aman adalah dengan memahami kondisi tubuh kita. 



Download artikel ini disini :

http://sh.st/TmMSK
 


No comments:

Post a Comment