Tuesday, February 9, 2016

HIPOTERMIA Dan GEJALANYA



            Hipotermia merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh setiap pendaki gunung atau orang yang berkegiatan di alam bebas karena dapat berakibat fatal atau kematian. Hipotermia adalah kondisi dimana suhu tubuh berada di bawah normal yang dibutuhkan untuk metabolism tubuh, yaitu 35C. Hal ini dapat disebabkan karena cuaca atau suhu lingkungan yang ekstrim sehingga tubuh kita tidak bisa mempertahankan panas di dalam tubuh.
            Hipotermia menyerang tanpa pandang bulu dan dapat menyerang para pendaki ketika beraktivitas, istirahat, maupun berkemah. Sebagian besar kasus, hipotermia menyerang ketika kita beristirahat. Karena saat kita beristirahat kita tidak melakukan aktivitas sehingga tubuh kurang menghasilkan panas. Pakaian basah, hujan dan paparan angin dapat mempermudah terserang hipotermia. Hipotermia memiliki beberapa tingkatan dimana masing – masing tingkatan memiliki gejala yang berbeda.


TINGKATAN DAN GEJALA – GEJALA HIPOTERMIA

 

HIPOTERMIA RINGAN

  •  Penderita berbicara ngelantur/tidak jelas
  • Terjadi penyempitan pembuluh darah di permukaan
  • Detak jantung melemah
  • Tekanan darah menurun
  • Terjadi kontraksi otot karena tubuh berusaha untuk menghasilkan panas
  • Tubuh menggigil/gemetar

HIPOTERMIA SEDANG

  • Tubuh menggigil semakin parah
  • Mulai sulit melakukan gerakan tubuh yang rumit, seperti mencengkeram, atau                 memanjat.
  •  Indra peraba mulai tidak terasa

HIPOTERMIA BERAT

  •  Merinding makin hebat dan datang bergelombang, dan tiba-tiba berhenti. Makin lama fase berhenti merinding semakin panjang, hingga akhirnya benar-benar berhenti. Hal ini disebabkan glikogen yang dibakar di dalam otot sudah tidak mencukupi untuk melawan suhu tubuh yang terus menurun. Akibatnya, tubuh berhenti merinding untuk menjaga glukosa.
  •  Korban jatuh dan tak bisa berjalan/melangkah, kemudian meringkuk untuk menjaga panas tubuhnya.
  • Otot mulai kaku. Ini terjadi akibat aliran darah ke permukaan berkurang dan disebabkan oleh pembentukan asam laktat dan karbondioksida di dalam otot.
  • Kulit terlihat mulai pucat.
  • Bola mata tampak membesar.
  • Denyut nadi terasa menurun.
  • Pada suhu 30 derajad Celcius, kondisi tubuh masuk ke dalam fase penghentian metabolisme. Korban tampak seperti mati, padahal sebetulnya masih hidup.
  • Pada suhu internal 32 derajad Celcius, tubuh berusaha memasuki fase hibernasi, menghentikan seluruh aliran darah permukaan dan mengurangi aktivitas jantung.


Kenali penyakit gunung hipotermia dan pahami gejala – gejala yang muncul pada penyakit ini. Tujuannya adalah untuk saling memantau keadaan kita atau anggota kelompok kelompok kita. Karena biasanya penderita hipotermia ringan tidak sadar jika sudah mengalami gejala hipotermia, apabila dibiarkan penderita bisa masuk ke tingkatan yang lebih berbahaya, bisa kehilangan kesadaran ataupun kehilangan nyawa. Apabila kita memahami penyakit ini berserta gejalanya kita juga bisa menentukan tindakan untuk mengatasinya dengan tepat. Cara - cara mengatasi penyakit gunung hipotermia akan kita bahas pada artikel selanjutnya


- SALAM LESTARI -



Download artikel ini :

http://sh.st/TmBax
 

 



No comments:

Post a Comment