Kode etik pecinta alam Indonesia berisikan etika – etika dasar yang dianut oleh pecinta alam Indonesia. Dicetuskan dalam kegiatan Gladian Nasional Pecinta Alam IV yang dilaksanakan di Pulau Kahyangan dan Tana Toraja pada bulan Januari 1974. Gladian yang diselenggarakan oleh Badan Kerja sama Club Antarmaja pencinta Alam se-Ujung Pandang ini diikuti oleh 44 perhimpunan pecinta alam se Indonesia.
Kode etik pecinta alam Indonesia ini, sampai saat ini masih dipergunakan oleh berbagai perkumpulan pecinta alam di seluruh Indonesia. Bunyi dari kode etik pecinta alam Indonesia adalah sebagai berikut:
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat
Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan
tanah air
Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan
tanah air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian
dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa
dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa
Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran
menyatakan :
menyatakan :
- Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam
sesuai dengan kebutuhannya - Mengabdi kepada bangsa dan tanah air
- Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat
sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya - Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam
sesuai dengan azas pecinta alam - Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan
pengabdian terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air - Selesai
Disahkan bersama dalam
Gladian Nasional ke-4
Ujung Pandang, 1974 Pukul 01.00
Gladian Nasional ke-4
Ujung Pandang, 1974 Pukul 01.00
Dengan adanya kode etik di atas kita sebagai pecinta alam memiliki etika – etika dasar yang digunakan untuk menjalankan suatu kegiatan. Kode etik juga dapat menjadi tuntunan bagi kita dalam menjalankan berbagai kegiatan agar menjadi pecinta alam yang mencintai alamnya. Karena akhir – akhir ini banyak yang menyebut dirinya adalah pecinta alam tetapi sebenarnya tidak mencintai alam. Itu disebabkan karena mereka tidak mengindahkan kode etik serta moto pecinta alam.
Download artikel ini :
No comments:
Post a Comment