Jumlah
cairan di dalam tubuh kita adalah sekitar 2/3 atau 60% - 70% dari tubuh kita.
Sedangkan kebutuhan rata – rata cairan tubuh setiap hari adalah 2 liter air
sampai 2,5 liter air. Oleh karena itu air merupakan kebutuhan yang sangat penting
bagi tubuh kita sehingga manusia hanya dapat bertahan kurang lebih 3 hari tanpa
air.
Kebutuhan
kita akan air menjadi dorongan kita mempelajari ilmu survival air. Tujuan dari
materi ini adalah agar kita tetap bisa mendapatkan air meskipun kita telah
kehabisan air ataupun kekurangan air. Ada beberapa cara untuk mendapatkan air
ketika di alam tetapi tidak semua air di alam dapat langsung kita minum, ada
pula yang memerlukan proses dahulu sebelum dikonsumsi. Berikut ini adalah cirri
– cirri air yang dapat dikonsumsi :
CIRI – CIRI AIR YANG DAPAT LANGSUNG DIKONSUMSI
1. Tidak Berwarna
Air yang dapat
dikonsumsi memiliki warna yang jernih kecuali di beberapa kasus, seperti air
kelapa atau air dari hasil memeras buah.
2. Tidak Berbau
Meskipun air yang
kita temui tidak berwarna kita juga
harus memastikan apakah air tersebut berbau atau tidak. Apabila air itu berbau
ada kemungkinan air tersebut beracun atau memiliki kandungan lain.
3. Dikonsumsi Oleh Hewan
Air yang dikonsumsi
oleh hewan sudah pasti dapat kita konsumsi juga. Karena kita memiliki persamaan
akan kebutuhan air dan jenis air yang sama.
Kita
bisa mengkonsumsi air meskipun memiliki kondisi seperti di atas jika kita benar
– benar paham akan air tersebut dapat dikonsumsi, berbekal dari ilmu
pengetahuan dan informasi masyarakat setempat. Apabila kita masih ragu dengan
air yang akan kita konsumsi kita dapat melakukan pemurnian air agar dapat
dikonsumsi dengan cara sebagai berikut :
MEMURNIKAN AIR
1. Filtrasi Menggunakan Water Filter/Purification
Kita bisa
memanfaatkan peralatan modern dimana kita hanya perlu menuang airnya ke dalam
water filter dan akan keluar air yang jernih yang dapat kita konsumsi.
2. Filtrasi Dengan Cara Alami
Jangan khawatir
apabila tidak memiliki peralatan seperti water filter karena alam sudah
menyediakan bahan – bahan yang dapat digunakan untuk memurnikan air. Kita dapat
menyaringnya secara bertingkat dengan bahan yang mudah dijumpai. Bahan yang
digunakan adalah kerikil, serabut kelapa, arang, ijuk/rumput, dan spons. Tetapi
air yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan sebelum disaring karena
air ada yang meresap di bahan penyaring.
3. Merebus dan Peyulingan
Air yang kita dapat
direbus sampai mendidih, sudah bisa digunakan tetapi bila ingin lebih aman lagi
uap hasil merebus air tersebut diarahkan dan di cairkan kembali baru
dikonsumsi.
Setelah kita bisa membedakan air yang mana yang dapat
dikonsumsi atau tidak kita akan belajar mencari atau mendapatkan air. Banyak
cara yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan air, mulai dari yang tidak
memerlukan proses seperti mengambil air di sungai atau mata air sampai yang
memerlukan proses mudah bahkan sulit. Kita bisa mendapatkan air dengan cara berikut
ini :
CARA MENDAPATKAN AIR
1. Mengambil Dari Sungai atau Mata Air
Hewan dapat kita
jadikan indikasi bahwa di suatu tempat terdapat air. Karena hewan juga
membutuhkan air untuk keberlangsungan hidup mereka. Terutama hewan yang tidak
bisa hidup jauh dari sumber air seperti semut dan lebah.
2. Mengambil Embun
Mengambil embun
dapat dilakukan dengan menggunakan kain. Usapkan kain ke embun atau ikat kain
pada kaki kita saat berjalan di rerumputan. Air akan meresap ke kain kita dan
kita peras agar dapat dipindahkan ke tempat penampung air kita.
3. Kondensasi Tumbuhan
Carilah daun
tumbuhan yang terkena sinar matahari sepanjang hari dan memiliki daun yang
banyak. Bungkuslah daun tersebut menggunakan plastik dengan menyisakan ruang
untuk udara, jangan gunakan plastik yang bocor. Beri pemberat atau batu kecil
pada plastik untuk aliran air. Banyaknya daun akan mempengaruhi banyaknya air
yang kita dapat. Tentunya jangan menggunakan tumbuhan yang beracun ketika
menggunakan cara ini.
4. Solar Still
Kita bisa
memendapatkan air dengan cara mengumpulkan uap air di dalam tanah dengan
memanfaatkan panas matahari. Hal yang perlu dilakukan adalah menggali lubang
dengan kedalaman secukupnya kemudian letakkan tumbuhan berklorofil di bagian
tepi lubang dan tempat penampung air di bagian tengah dari dasar lubang.
Apabila kita memiliki selang, ulurkan sampai dasar tempat penampung air. Ini
berguna agar kita bisa mengkonsumsi air tanpa membuka lubang tersebut. Tutup
lubang dengan plastik dan beri batu kecil sebagai pemberat tepat di atas tempat
penampung air. Tujuannya adalah agar air hasil penguapan mengalir dan menetes
tepat di tempat penampung air. Kemudian beri pemberat pada tepian plastik agar
posisinya terjaga. Cara ini akan efektif
apabila kita lakukan di siang hari karena air akan terproduksi dengan bantuan
sinar matahari.
5. Menggali Belokan Sungai yang Mati
Apabila kita
menemui sungai yang telah mati, galilah secukupnya belokan bagian luar sungai.
Ada kemungkinan terdapat air yang terperangkap disana karena air menabrak
bagian tersebut saat masih mengalir. Di tempat yang ditunjuk oleh garis.
6. Memotong Akar Tumbuhan
Akar tumbuhan juga
menyimpan air dan zat hara untuk makanan tumbuhan itu sendiri, kita bisa
memotong akar tumbuhan jenis gantung, potonglah bagian yang dekat dengan tanah
dan air akan mengalir dari akar tersebut.
7. Menampung Air Hujan
Kita bisa
menampung air hujan secara langsung, banyak cara yang dapat digunakan seperti
menaruh tempat penampung langsung di tempat air hujan turun atau memanfaatkan
kepala ponco dari bivak yang kita buat sebagai tempat mengalirnya air.
8. Memeras Lumut
8. Tetesan Air di Goa
Apabila kita menemukan goa akan lebih mudah mencari air. Karena di dalam gua biasanya terdapat tetesan air dari atap goa.
Download artikel ini :
No comments:
Post a Comment